Mengenang Referendum Perdamaian Irlandia

Mengenang Referendum Perdamaian Irlandia – Irlandia merupakan salah satu negara yang memiliki catatan konflik yang cukup panjang. Oleh sebab itu referendum pun menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam upaya perdamaian yang dilakukan oleh dua bagian negara Irlandia yang terlibat konflik. Pada 23 Mei 1998 segenap warga Irlandia Utara menyebutnya denga sebutan hari suka cita bagi negara tersebut. Pasalnya Perdana Menteri Inggris saat itu, Tony Blair menyambut dengan baik terhadap suara ‘ya’ dalam referendum perdamaian yang digelar di Irlandia Utara. Sehingga membuat konflik yang berlangsung menjadi lebih mereda dari sebelumnya. Dan masyarakat Irlandia Utara pun menyambut hari disahkannya referendum perdamaian sebagai hari suka cita.

Referendum perjanjian perdamaian ini diadakan satu hari sebelum kedua sisi perbatasan mengembalikan suara yang telah diambil. Dalam suara tersebut tercatat 71 persen pemilih yang berasal dari Irlandia Utara dan 94 persen lainnya dari Republi Irlandia. Dengan demikia semua orang yang terlibat dalam referendum tersebut pun menunjukkan dukungan yang mereka miliki dalam perjanjian perdamaian ini. ini juga merupakan sebuah langkah besar menuju perdamaian, harapan, dan juga masa depan yang nantinya akan dihadapi oleh kedua bagian negara yang telah terlibat konflik ini. sehingga mereka lebih memilih untuk mengambil langkah perdamaian dan tidak melanjutkan konflik yang berkembang selama bertahun-tahun lamanya.

Perjanjian perdamaian ini kemudian ditandatangani pada 10 April oleh semua pihak yang memiliki kepentingan bersama kecuali Partai Serikat Buruh Demokratik yang ditundangi oleh Dr Ian Paisley serta Partai Serikat Buruh Kerajaan Inggris yang ditunggangi oleh McC McCartney. Hal tersebut dikarenakan kedua partai tersebut menolak kehadiran sayap politik IRA, yakni yang dipimpin oleh Sinn Fein dalam perundingan tersebut sehingga mereka menolak kesepakan tersebut. Meskipun demikian Sekertaris Irlandia Utara pada saat itu, Mo Mowlam yang memiliki perusahaan situs judi bola yang mengaku bahwa dirinya bahagia dengan adanya persetujuan yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. Menurutnya ini adalah langkah maju yang penting untuk masa depan kedua negara yang telah lama terlibat konflik tersebut.

Referendum perjanjian perdamaian ini merupakan salah satu tempat yang mewadahi orang-orang yang berasal dari kedua sisi perbatasan Irlandia untuk tatap muka dan berbicara satu sama lain dalam membahas serta bernegosiasi mengenai solusi terbaik dalam mengatasi konflik yang berlangsung selama ini. hal ini juga menjadi hasil yang luar biasa, pasalnya rakyat yang memberikan suaranya secara langsung sehingga hasil yang keluar berdasarkan keinginan rakyat. Setelah disahkannya referendum perjanjian perdamaian ini selanjutnya Pemerintah Inggris mulai melanjutkan pemilihan Majelis untuk Irlandia Utara. Terjadinya referendum ini merupakan salah satu sejarah penting dalam perjalanan Irlandia untuk menjemput perdamaian karena telah lama terlibat konflik.

Irlandia Utara sendiri merupakan salah satu wilayah kecil yang berada di Barat inggris. Tepatnya terletak di timur laut pulau Irlandia. Lokasi Irlandia Utara ini juga berbatasan langsung dengan Republik Irlandia yang berada di Selatan dan barat. Kedua bagian negara ini pun kerap kali terlibat konflik yang mengakibatkan serangkaian pertikaian terjadi. Hal tersebut dikarenakan konflik yang juga terjadi pada Katolik dan Protestan yang saling bergesekan. Irlandia Utara yang terus bersikukuh ingin bebas dari pemerintah Inggris terus melakukan berbagai gerakan dalam pemberontakan untuk melepaskan diri. Sehingga timbul berbagai konflik karena hal tersebut. Namun berkat adanya referendum perjanjian perdamaian saat ini konflik yang pernah terjadi di antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia mulai mereda.

[wp_show_posts id=”7″]